Di era yang modern
seperti saat ini belanja tidak hanya dapat dilakukan di pasar dengan melakukan
tawar menawar dengan penjual kemudian menyepakati harga yang paling
menguntungkan keda belah pihak. Saat ini masyarakat modern yang memiliki
kesibukan dengan rutinitas pekerjaan membutuhkan suatu pembaruan dalam
transaksi jual beli dimana tidak membutuhkan waktu untuk datang kepasar. Karena
banyak diantara masyarakat menginginkan kemudahan dalam berbelanja tanpa harus
meluangkan waktu untuk datang kepasar ditingah-tengah rutinitas yang padat.
Konsep dasar inilah
yang menghasilkan e-commerce di Indonesia berkembang dengan pesat. Tidak
mengherankan peluang besar seperti ini dimanfaatkan oleh para pembisnis untuk
membangun bisnis e-commerce baru dengan sistem online shop. Pemasaran produk
sendiri dengan memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook, twitter,
instagram dan lain sebagainya.
Salah satu jenis
e-commerce saat ini yaitu elevania. situs Elevenia termasuk type classified
atau daftar iklan baris. Situs-situs tersebut hanya menjadi fasilitator
komunikasi antara pihak penjual dan pembeli. Situs tersebut memberikan
fasilitas pada calon penjual untuk mengiklankan produk beserta deskripsi
lengkap dan contact person yang dapat dihubungi.
Selain situs-situs
berkonsep classified tersebut, ada pula situs yang memang menyajikan konsep
Marketplace C2C (customer to customer). Situs semacam ini menyajikan virtual
online shop kepada calon pembeli dan juga penjual dalam satu tempat persis
seperti konsep di pusat perbelanjaan. Calon pembeli dapat bebas memasukkan
produk apa saja yang ingin dibeli ke dalam “keranjang belanjaan” sambil
melihat-lihat produk lainnya. Sedangkan penjual baik yang bersifat individual
maupun perusahaan bisa menjual berbagai macam barang di sana, tentunya lewat
ketentuan yang telah di tetapkan pihak ecommerce tersebut.
Proses e-commerce tidak
terlepas dari peran perusahaan jasa pengiriman barang atau paket. Bisnis online
shop akan bekerja sama dengan perusahaan jasa paket untuk mengirimkan barang
kepada konsumen. Biaya ongkos kirim akan dibebankan kepada pembeli pada saat
pembelian. Pembeli akan diminta untuk membayar selain biaya atas barang namun
juga ongkos pengiriman.
Berikut ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi harga di e-commerce untuk pengiriman barang,
antara lain yaitu:
1. Jarak
Secara
umum jarak mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengantarkan sebuah
paket ke tujuan. Paket dengan tujuan antar kota akan lebih cepat sampai jika
dibandingkan dengan paket antar pulau. Jauh tidaknya jarak tersebut tentu akan
mempengaruhi harga pengiriman barang.
2. Waktu
Lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk mengantarkan barang sampai ke lokasi tujuan juga
mempengaruhi harga suatu ongkos pengiriman barang. Waktu untuk menempuh jarak
antar kota akan lebih sedikit dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
jarak antar pulau. Namun konsumen tidak perduli dengan jarak atau waktu dengan
besarnya ongkos pengiriman. Konsumen akan menginginkan barang yang dikirim
sampai ke tepat tujuan daam waktu yang singkat. Hal ini dimanfaatkan jasa paket
untuk menyediakan fasilitas pengiriman dengan waktu yang cepat. Misalnya pada
JNE Estimasi normal waktu kiriman ke kota kota besar (untuk kota kecil akan
sedikit lebih lama):
JNE YES (1 - 2 hr), JNE REG (1 - 3 hr), JNE OKE (3 - 6 hr)
JNE YES (1 - 2 hr), JNE REG (1 - 3 hr), JNE OKE (3 - 6 hr)
3. Berat
Berat suatu barang mempengaruhi ongkor pengiriman barang karena memiliki
beban terhadap angkutan atau transportasi. Sehingga semikin berat suatu barang
akan menyebabkan ongkos pengiriman semakin mahal.
4. Volume
Selain berat barang volume sutu barang juga mmepengaruhi ongkos pengiriman.
Volume barang yang besar atau memakan space angkutan maka akan dikenakan ongkos
pengiriman yang mahal.
5. Asuransi
Ongkos
kirim barang belum termasuk biaya asuransi. Kehilangan dan kerusakan
kiriman oleh jasa kiriman barang atau paket, adalah sepenuhnya tanggung jawab
perusahaan jasa tersebut, bukan penjual. Pada perusahaan JNE, Jika di
kirim tanpa asuransi, bila paket hilang, hanya di ganti max: 10x ongkir oleh
JNE. Jika di kirim dengan asuransi, bila paket hilang, di ganti FULL harga
barang oleh JNE. Jasa asuransi = Biaya FIX 5000 + (1000 per tiap kelipatan
500rb). Contoh: 1,5 juta, biaya asuransi jadi = 5000 + 3000 (3 x 500rb).
6. Policy
Policy dalam
pengiriman barang diartikan sebagai barang dengan penanganan khusus akan
menyebabkan ongkos kiriman enjadi mahal. Misanya pengiriman terhadap barang
yang mudah pecah, barang berharga dan dokumen penting akan dikenakan biaya yang
cukup mahal karena membutuhkan penanganan yang berbeda dengan barang lain.
Seperti barang yang mudah pecah akan diberikan perlakuan khusus dengan
diberikan box pelindung dari kayu untuk menghindari benturan keras dengan benda
lain.
Dian Falutfi Zahra
6124030
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar